Mama Lauren, Peramal Yang Tak Mau Disebut Paranormal

| Monday, May 17, 2010

Jakarta Mama Lauren, si peramal kondang meninggal Senin (17/5/2010) malam. Ia pun telah menyiapkan penerusnya, Beby Jenar. Seperti apa kisah hidup Mama Lauren yang tak pernah mau disebut paranormal itu?

Mama Lauren lahir di Eindhoven, 23 Januari 1932. Ia merupakan putri dari pasangan Anna Breche dan Lau van Hoof.

Perempuan dengan dua cucu itu merasa punya kemampuan yang tidak biasa sejak ia kecil. Pada usia 7 tahun, ia ingat, ketika sedang belajar di sekolah, tiba-tiba mendengar bisikan yang memintanya secepatnya keluar dari kelas. Mama Lauren kecil pun menyampaikan bisikan itu pada gurunya. Oleh sang guru, ia malah diusir pulang.

Tak berapa lama, bisikan tersebut ternyata terbukti. Sekolah Mama Lauren kecil terkena bom. Orang-orang di dalam sekolah itu tak ada yang sempat melarikan diri. Sejak itu, berbagai peristiwa semakin sering bermunculan berupa gambar atau suara.

Menurut sang oma, Mama Lauren mendapatkan kemampuan istimewanya itu karena diturunkan nenek moyangnya. Nenek moyang Mama Lauren adalah kaum gypsy yang dianugerahi bakak khusus untuk bisa melihat masa depan.

Perkenalan Mama Lauren pada Indonesia terjadi ketika ia berjodoh dengan pria pribumi, Natakusuma. Mama Lauren dan Nata menikah pada 1957. Saat itu usia peramal yang ramalannya selalu dinanti setiap tahun tersebut baru berusia 20 tahun.

Setahun setelah menikah, Mama Lauren diboyong ke Indonesia. Kehidupannya dengan sang suami cukup memprihatinkan saat itu. Sebagai arsitek, Nata yang baru memulai karirnya, belum terlalu banyak mendapat proyek.

Perlahan kehidupan keluarga Mama Lauren membaik setelah ia dikaruniai anak pertama, Mario Lorens Natakusuma. Sayang di saat sudah mulai menikmati enaknya kehidupan, bisnis Nata hancur. Perekonomian keluarga mereka pun jatuh lagi.

Duka Mama Lauren semakin bertambah ketika pada 23 Februari 1973 ia kehilangan sang suami. Sebelum Nata meninggal, Mama Lauren mengaku sudah mendapat 'penglihatan', setahun sebelumnya. Ketika itu Mama Lauren sebenarnya sudah mengingatkan sang suami untuk memeriksakan kesehatannya, namun tidak diikuti.

Kepopuleran Mama Lauren dimulai ketika sebuah harian ibu kota memintanya mengisi rubrik ramalan. Dari situ banyak klien didapatnya.

Di usia 50 tahun, Mama Lauren pun kembali menemukan jodohnya. Pria tersebut bernama Hendrik dan usianya 15 tahun lebih muda darinya. Kebahagaiaan Mama Lauren pun bertambah karena putranya, Mario kemudian memberinya dua cucu yang lucu, Nuh Prabwa dan Kreshna.

Sayangnya lagi-lagi kebahagiaan itu harus terenggut. Menjelang kelahiran cucunya, Mama Lauren mendapat penglihatan buruk. Ia melihat Mario meninggal. Dan benar saja pada 4 Oktober 1985, putra satu-satunya itu meninggal karena kecelakaan.

Dua kali kehilangan orang yang dicintainya, Mama Lauren berusaha tegar. Ia merasa tetap beruntung karena memiliki Hendrik, Nuh dan Kreshna. Saat itu nama Mama Lauren pun semakin melejit. Klien dari berbagai kalangan, mulai dari politikus sampai selebriti berdatangan.

Ramalan-ramalannya pun selalu dinanti setiap tahun. Apalagi ia sempat meramal jitu mengenai tsunami yang terjadi di Aceh. Meski begitu Mama Lauren tidak mau disebut paranormal. Menurutnya kemampuannya yang istimewa itu bukanlah sesuatu yang klenik. Katanya lagi, kalaupun ada hal baik atau buruk terjadi pada manusia, itu karena ulah manusia sendiri.

Kini peramal yan ramalannya selalu ditunggu itu telah tiada. Ia sebelumnya dirawat di RS PGI Cikini, Jakarta Pusat karena paru-parunya penuh air. Mama Lauren pun menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (17/5/2010) pukul 21.37 WIB. Jenazah Mama Lauren akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (18/5/2010) siang ini. Selamat jalan Mama Lauren.

0 comments:

Post a Comment